Gedung Utama Pertama MTs. Sunan Ampel Kraton

Learn to Changes for to Be Better "Belajar berubah menjadi lebih baik".

Gedung Utama Kedua MTs Sunan Ampel

Belajar Untuk Berubah Menjadi Lebih Baik Lagi

Bentuk Kegiatan Rutin Madrasah MTs Sunan Ampel

Kegiatan Apel Pagi Setiap Tanggal 1 dan 15

Gedung Kantor MTs Sunan Ampel

Salah Satu Kantor Tata Usaha MTs Sunan Ampel

Program Bea Siswa Setiap Tahun

Beberapa siswa yang mendapatkan Bea Siswa Ke kampung Inggris Pare Kediri

Para Dewan Guru – Kepala Sekolah dan Wakamad

Acara Workshop Aplikasi Raport Digital di Selekta Batu

Program Tahunan Bea Siswa

Bea Siswa Program Bahasa Inggris ke kampung Ingris Pare Kediri

Bentuk Kegiatan Rutin Madrasah MTs Sunan Ampel

Kegiatan Apel Pagi Setiap Tanggal 1 dan 15

Jumat, 25 November 2016

MENGHADAPI SISWA BODOH

Berikut ini sebuah cerita asli dari seorang waliyulloh asal Pasuruan yang memberikan gambaran bagaimana kita bersikap dalam menghadapi siswa kurang mampu dalam menerima pelajaran. Motivasi maupun inspirasi beliau sungguh luar biasa hingga team warta ilmu ingin sedikit menggoreskan penanya diatas halaman blog ini. berikut cuplikan pesan beliau pada kita semoga bermanfaat dan menambah kesabaran kita sebagai guru dan tenaga pendidik.
Diceritakan dalam kitab Thobaqotus Syafi'iyyah bahwa Ar Robī' bin Sulaiman ra. itu termasuk santri yang lelet alias susah paham, maka kadang pernah gurunya, yaitu Imam Asy Syafi'i ra., harus mengulangi satu masalah sampai 40 kali, itupun masih belum juga paham, lalu dia pun meninggalkan majlis itu karena merasa malu. Kemudian Sang Guru memanggilnya dan mem-privat beliau pelajaran tadi hingga paham. Imam Asy Syafi'i berkata : "Hai Robi', seandainya aku bisa memberimu ilmu semudah menyuapkan makanan, niscaya sudah aku lakukan."

Diriwayatkan Imam Al Baihaqi dalam Manaqib Asy Syafi'i. Imam Al Ajuri dalam kitabnya, Akhlakul Ulama, berkata : "Maka seorang guru harus ekstra sabar pada muridnya yang sulit paham, jangan kasar dan menghinanya sehingga membuat dia malu untuk belajar. Karena anda tidak tahu mana diantara murid2 itu yang nanti akan menjadi murid paling berguna bagimu."

Dan benarlah apa yang dikatakan Imam Al Ajuri, Robi' inilah yang menjadi rowi utama Imam Asy Syafi'i, bahkan menurut ulama, jika ada perbedaan antara Imam Robi' dan Imam Muzani maka Imam Robi' lah yang dimenangkan.
====================
Ada satu kisah dari Waliyulloh Agung dari Pasuruan, Kiai Hamid, tentang bagaimana seharusnya seorang guru menghadapi murid yang tidak sesuai dengan harapannya seperti di atas.

Suatu hari di sekitar tahun 60-an, salah seorang santri beliau yang menjadi pimpinan GP Ansor Cabang Pasuruan nyaris putus asa dalam kaderisasi di ranting-ranting. Pasalnya, dari 100 lulusan pelatihan, paling hanya ada 3-5 orang kader saja yg betul-betul bisa diandalkan. Dalam kegalauannya ini, si santri memutuskan sowan pada Kiai Hamid dahulu untuk konsultasi.

Saat dia sowan, sembari menunjuk pada pohon-pohon kelapa yang berbanjar di pekarangan rumah, Kiai Hamid berkata panjang lebar.

"Aku menanam pohon ini, yang aku butuhkan itu buah kelapanya. Ternyata yang keluar pertama kali malah blarak, bukan kelapa. Setelah itu glugu, baru setelah beberapa waktu keluar mancung. Mancung pecah, nongol manggar, yang (sebagian rontok lalu sisanya) kemudian jadi bluluk, terus (banyak yang rontok juga dan sisanya) jadi cengkir, terus (sebagian lagi) jadi degan, baru kemudian jadi kelapa. Lho setelah jadi kelapa pun masih ada saput, batok, kulit tipis (yang semua itu bukan yg saya butuhkan tadi). Lantas, ketika mau diambil santannya, masih harus diparut kemudian diperas. Yang jadi santan tinggal sedikit. Lha itu sunnatulloh. Lha yang 95 orang kader itu, carilah, jadi apa dia. Glugu bisa dipakai untuk perkakas rumah, blarak untuk ketupat."

Kalau inginnya mencetak orang 'alim, tidak bisa diharapkan bahwa semua murid di kelas itu bakal jadi 'alim semua. Pasti ada seleksi alam, akan ada proses pengerucutan. Meski begitu, bukan berarti pendidikan itu gagal. Katakanlah yang jadi hanya 5 %, tapi yang lain bukan lantas terbuang percuma. Yang lain tetap berguna, tapi untuk fungsi lain, untuk peran lain. (dari buku Percik-percik Keteladanan Kiai Hamid Pasuruan)

Ya Allah, mungkin selama ini kita salah dan tidak sadar bahwa tidak ada yang sia-sia apa yang kita lakukan, semuanya akan bermanfaat dan menempati posisi masing-masing sesuai dengan sunnahtullah. Aminn, semoga para dewan guru di negeri

Minggu, 20 November 2016

PIAGAM PENGHARGAAN MTs UNGGUL

Mungkin ini kehormatan atau justru tamparan bagi lembaga MTs. Sunan Ampel Kraton yang mendapatkan penghargaan dari Kantor KEMENAG Kabupaten Pasuruan. Piagam penghargaan ini di berikan oleh Bupati Pasuruan (gus Irsyad) dalam acara "Santri heroik 2016" . Acara tersebut dihadiri ribuan para santri dan ustad maupun guru di seluruh pelosok Kabupaten Pasuruan. Namun sebenarnya bukan soal piagam penghargaannya yang menjadikan kami merasa terbebani, tetapi amanah untuk tetap menjaga lembaga MTs. Sunan Ampel sesuai yang diharapkan adalah hal yang sangat berat sekali.
Memang LP Ma'arif telah merapatkan barisan untuk membentuk beberapa madrasah unggulan sebaqgai contoh bagi lembaga-lembaga lainnya. Tentunya tujuannnya adalah menjaga eksistensi lembaga madrasah yang mampu bersaiang di dunia luar. Tidak menganggap lagi Madrasah sebgai sekolah grass root yang hanya bisa ngaji saja. Namun kami tetap akan bersikap biasa dan selalu melakukan perbaikan di setiap sektor melaluhi para wakabid masing-masing. Harapannya MTs. Sanan Ampel menjadi madrasah harapan bersama-sama menjadi lembaga yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, baik secara formal amaupun informal.

Sabtu, 19 November 2016

ALBUM MTS SUNAN AMPEL





Rabu, 09 November 2016

APLIKASI RAPORT SUNAN AMPEL

Mungkin sudah saatnya kita harus saling membagi informasi demi kemaslahatan ilmu pengetahuan. MTs. Sunan Ampel berusaha mencari terobosan baru dalam aplikasi digital guna mengevaluasi hasil akhir siswa-siswi di lembaga tersebut. Perubahan paradigma yang dimiliki guru harus bersifat membangun dan inspiratif. Sebab jika tidak tentu akan menghambat kelangsungan hidup lembaga pendidikan ini. Oleh karena itu berusaha menerima perubahan yang lebih baik lagi adalah hal yang wajib bagi semua orang jika ingin terus berkembang dan berkarya.
Berikut contoh cover aplikasi tersebut yang terdiri dari berbagai macam kolom diantaranya ada kolom identitas gurui, identitas siswa sekaligus kolom peneliaan setiap mapel. Unik dan elegan untuk dapat dimiliki setiap guru, karena rapoort itu sudah menjadi stantarisasi kurikulum 2013.

Silahkan di download

  1. Untuk tingkat SMP atau MTs klik di sini >>>
  2. Untuk tingkat SMA atau MA klik di sini >>>
  3. Untuk tingkat SD atau MI klik di sini >>>
  4. Materi pengembangan K13 klik di sini >>>

MENUJU MADRASAH UNGGULAN

Banyak cara yang dilakukan lembaga pendidikan di negara ini untuk mencapai suatu goal dalam perjalanan kariernya. Seperti yang dilakukan oleh Lembaga MTs. Sunan Ampel Kraton selalu melakukan inovasi yang dilakukan oleh steak holdernya. Kaizen adalah menjadi prinsip dasar dalam menjalankan kepemerintahannnya, walaupun kadang juga tak semulus harapannya. Masalah yang silih berganti memang menjadi bumbu di lembaga ini, mulai masalah intern para tenaga kerjanya hingga masalah kualitas siswa-siswinya.  Ini mungkin menjadi tantangan yang harus di jawab dengan kerja keras.
Seperti yang dilakukan oleh para siswa dan guru bahasa Indonesia telah menghidupkan lagi MADING madrasah menjadi media informasi yang edukasi bagi siswa lainnya. Dengan inovasi yang merupakan icon bagi lembaga sendiri yang mengadopsi kearifan lokalnya. Ini jika ditindak lanjuti secara kontinu tentu akan menjadi aset yang tidak ternilai harganya yang mungkin suatu saat jika dikembangkan akan menjadi sang juara.
Memang, semua komponen harus saling mendukung dalam pengembangan selanjutnya. Dalam buku Total Quality Management disebutkan bahwa tidak ada yang lebih baik daripada yang lainnya, tetapi yang ada adalah saling melengkapi. Semoga coretan kecil ini memberikan wawasan dan motivasi sendiri bagi PTK di lingkungan MTs. Sunan Ampel.